Senin, 13 Agustus 2018

Baja Ringan Sebagai Alternatif Bahan Bangunan


BAJA RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BANGUNAN


BAJA RINGAN
Penggunaan struktur baja ringan dalam dunia konstruksi saat ini telah berkembang dengan pesat. Sesuai dengan namanya, struktur baja ringan tersusun dari batang-batang baja profil yang relatif lebih ringan dibandingkan batang baja pada umumnya. Baja profil ini mempunyai ketebalan yang relatif tipis.
Pada umumnya, bahan baku baja ringan adalah baja G550. Baja G550 adalah baja mutu tinggi dengan standar high tensile strength 550 Mpa (5500 kg/cm2). Kekuatan ini merupakan elemen dasar untuk kekuatan tarik baja ringan saat ini. Dengan kekuatan minimum G550, baja ringan tersebut memiliki kekuatan leleh minimum 550 Mpa. Dibuktikan dalam uji laboratorium tidak boleh putus saat ditarik dengan kekuatan 500 Mpa. Selain itu, baja tersebut juga memiliki modulus geser 80.000 MPa dan modulus elastisitasnya 200.000 Mpa.
Baja ringan dibuat dari lembaran baja atau pelat baja tipis yang dipotong-potong dan  terbuat dari baja murni kemudian dibentuk dengan mesin roll-forming. Proses pengerjaan dilakukan dalam kondisi dingin, sehingga sering dikenal dengan nama baja canai dingin (cold-formed atau cold-rolled. Proses rolling kompres dan membentang baja, pemberian gaya atau tegangan terjadi  dalam proses tersebut. Sedangkan  kekakuan didapat dari proses memberi tekukan (pemberian gaya) itulah sebabnya mengapa baja ringan mempunyai mutu tinggi. Sedangkan baja yang biasa dibentuk dalam keadaan masih panas dinamakan baja canai panas (hot-rooled).
Dalam Dewobroto dkk (2006) dilaporkan bahwa pemakaian baja  cold-formed di Amerika untuk struktur bangunan sudah berkembang sejak lima decade yang lalu atas dukungan AISI ( American Iron and Steel Institute). Sejak itu baja canai dingin banyak digunakan untuk struktur bangunan, baik struktur sekunder, misalnya sebagai kerangka dinding/partisi maupun struktur primer, misalnya rangkat atap (truss) dan rangka utama bangunan (frame), Gambar 1. Pemakaian baja ringan sebagai bahan bangunan seperti rangka atap, rangka plafond, rangka dinding dan rangka lantai. Jenis baja ini juga sudah banyak digunakan untuk bangunan sederhana maupun bangunan tinggi sebagai pengganti kayu yang semakin mahal, langka dan mudah dimakan rayap.
Dalam praktek ada beberapa pertimbangan keunggulan pemilihan struktur baja ringan, antara lain:
  1. Kecepatan pemasangan
  2. Kerapihan
  3. Ringan
  4. Biaya
  5. Ketahanan terhadap kondisi lingkungan
Keunggulan pemakaian baja ringan tersebut didukung oleh profesionalisme dan pelaksanaan di lapangan yang ditangani oleh perusahaan spesialis, sehingga struktur baja ringan ini merupakan satu alternatif yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan
Karena masa konstruksi cepat, baja ringan ini juga banyak digunakan untuk untuk rekonstruksi rumah di daerah yang mengalami bencana alam. Dalam masa rekonstruksi umumnya dituntut pembuatan bangunan rumah dalam jumlah yang banyak dan selesai dalam waktu cepat, agar korban tidak terlalu lama dalam pengungsian (Triwiyono, 2006).
RANGKA ATAP BAJA RINGAN
Rangka atap baja ringan adalah rangka atap rumah (kuda-kuda +reng) yang terbuat dari baja mutu tinggi G550 yang ringan, tipis dan dilapisi oleh lapisan anti karat, namun memiliki fungsi yang setara dengan baja konvensional.
Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan material baja ringan semakin marak saja. Mulai dari perumahan, perkantoran hingga rumah sakit dan tempat-tempat publik lainnya memakai aplikasi baja ringan, khususnya untuk rangka atapnya. Untuk rangka lantai penggunaannya masih belum dikenal luas di Indonesia.
Di  kota-kota  besar seperti Jakarta dan sekitarnya rangka atap baja ringan makin naik daun sebagai substitusi rangka atap kayu. Pemasoknya  pun makin banyak. Sayangnya, tidak semua menawarkan  rangka  atap baja  ringan yang  jelas  standar  bahan   baku dan  sistem  aplikasinya. Sebagian  sekadar memasarkan profil baja ringan yang kemudian dirakit dengan baut (screw)  menjadi rangka atap. Akibatnya, kian sering terdengar rangka atap baja ringan yang   roboh  setelah terpasang.  Yang   memprihatinkan   sampai  sekarang   belum  terlihat upaya serius pemerintah membuat standarisasi atau peraturan khusus tentang struktur baja canai dingin.
Menurut Davy Sukamta, Ketua Himpunan Ahli Kontruksi Indonesia (HAKI), produk rangka atap baja ringan terlalu cepat diserap pasar sehingga terjadi perang harga yang mengabaikan keamanan aplikasinya. Di pihak lain edukasi terhadap konsumen sangat kurang. Baja ringan sangat berbeda bahan dan sistem aplikasinya dibanding kayu. Karena itu menjadi penting untuk kian berhati-hati memakai baja ringan sebagai rangka atap.
Tidak seperti kayu yang fleksibel, baja ringan sangat rigid. Jika rangka kayu setelah terpasang masih bisa ditambahi beban lain, pada rangka atap baja ringan setiap penambahan beban baru harus diiringi dengan perkuatan baru pula. Jika tidak struktur rangka bisa ambruk atau minimal melengkung. Karena itu aplikasi rangka atap baja ringan membutuhkan perhitungan yang seksama, mulai dari pemilihan bahan, bentuk profil, sampai pemasangan.

JUAL BAJA RINGAN PADALARANG 0811 2049 113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar