Kemasan Aluminium Foil
Kemasan Aluminium Foil. Makan adalah kebutuhan dasar Manusia untuk bisa menopang kehidupannya, dengan semakin bertambahnya populasi penduduk setiap Tahun maka kebutuhan akan bahan pangan juga semakin meningkat.
Membicarakan tentang makanan yang dijual di Market Modern ataupun Tradisional, tentunya tidak terlepas dari kemasan yang digunakan. Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan/atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangannya maupun tidak. Pemilihan kemasan ini perlu dipertimbangan dengan baik, karena ketidak tepatan penggunaan kemasan dengan jenis makanan yang akan dikemas bisa menimbulkan interaksi kimia antara keduanya, ataupun interaksi luar dengan makanan yang dikemas. Kemasan Aluminium Foil.
Pesatnya perkembangan industri makanan semakin memudahkan manusia dalam mengakses beragam jenis pangan modern. Makanan dan minuman kemasan seperti jajan olahan, susu siap minum, ice cream, makanan ringan, serta minuman kemasan, semua pangan tersebut membutuhkan kemasan yang baik untuk melindungi produknya.
Saat ini jenis jenis media yang dipakai untuk bahan pengemas semakin beragam, saat ini yang akan saya bahas adalah jenis kemasan aluminium foil. Kemasan Aluminium Foil dalam penggunaannya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Jenis Kemasan Aluminium Foil
Bahan kemasan aluminium dibedakan menjadi dua jenis yaitu Aluminium kaku dan Aluminium Lentur (Fleksibel). Jenis Aluminium kaku contohnya seperti kaleng pengemas sarden dan kaleng pengemas daging giling olahan. Aluminium lentur atau fleksibel lebih familier dengan nama Aluminium Foil yang biasanya digunakan mengemas makanan ringan keripik, kopi bubuk, makanan hewan peliharaan, permen, coklat dan lain lain.
Kelebihan Jenis Kemasan Aluminium Foil
Bahan pengemas fleksibel seperti aluminium foil bersifat impermeable (tidak dapat ditembus) oleh cahaya, gas, air, bau dan bahan pelarut yang tidak dimiliki oleh bahan pengemas fleksibel lainnya seperti plastik.
Cara pengemasan yang salah pada jenis bahan Aluminium Foil akan memberi efek kontaminasi berbahaya bagi pengkonsumsi makanan tersebut. Cara pengemasan yang salah contohnya membungkus makanan masih panas pada Aluminium Foil. Cara ini menyebabkan kandungan Aluminium pada kemasan akan mencemari makanan, akibat fatal pengkonsumsi berpotensi kena resiko Neurological Toxicity. Kemasan Aluminium Foil.
Hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan sebab kandungan Aluminium dalam tubuh juga diperlukan, Kondisi Neurological Toxicity hanya terjadi apabila kandungan Aluminium dalam tubuh terlalu tinggi.
Dari alasan tersebut maka tidak disarankan untuk menggunakan aluminium foil untuk memasak atau membungkus makanan yang masih panas. Walau begitu, untuk mengemas makanan masih diperbolehkan selama dilakukan dengan benar.
Kemasan dengan bahan aluminium yang paling umum digunakan adalah kemasan Aluminium Foil. Kemasan ini merupakan lembaran logam aluminium yang padat dan tipis dengan ketebalan <15 mm. Ketebalan aluminium foil ini akan menentukan sifat protektifnya terhadap oksigen (udara luar). Semakin tebal kemasan Aluminium Foil, maka semakin susah makanan mendapat oksidasi (berinteraksi dengan oksigen).
Ukuran foil yang umumnya digunakan adalah 0.008 mm (untuk permen, makanan ringan keripik dan susu) dan 0.05 mm (untuk tutup botol multitrip).
Sebagai kemasan pangan, aluminium memiliki beberapa sifat yaitu hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berlemak dan bahan-bahan yang peka terhadap cahaya seperti margarin dan yogurt. Kemasan Aluminium Foil.
Selain sebagai bahan pengemas utama, aluminium foil juga banyak digunakan sebagai bahan pelapis sekunder. Kemasan aluminium juga dapat digunakan untuk mengemas produk pangan mentah seperti buah, sayur, daging, ikan, dan kerang.
JUAL BAJA RINGAN PADALARANG 0811 2049 113
JUAL BAJA RINGAN PADALARANG 0811 2049 113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar